Halaman

Minggu, 17 Februari 2013

Entah Mengapa Cinta itu Ada

Jika kau tanya mengapa aku disini,
aku akan menjawab karena aku cinta.
Jika kau tanya mengapa aku setia,
aku akan menjawab karena aku cinta.
Jika kau tanya mengapa aku memilihmu,
aku akan menjawab karena aku cinta.
Namun jika kau bertanya mengapa aku cinta,
Aku akan bingung untuk menjawabnya.
Entah mengapa cinta itu ada..

Yang kurasa cinta itu lengkap.
Ada indah, ada sedih, ada tangis, ada tawa.
Yang ku tahu cinta itu anugrah,
setiap manusia diberkahi rasa Cinta..
Cinta itu tak dapat didefinisikan.
karna cinta hadir bukan untuk dipelajari,
namun cinta hadir untuk dimengerti.
Mengerti rasanya mencintai dan dicinta.
Mengerti artinya menyakiti.
Namun jangan pernah berpikir untuk menyakiti.

Dan hadirmu lengkapi hidupku,
tutupi sisi kekuranganku,
karna aku merasa sempurna hanya bersamamu.
Yaa.. kamu..
Kamu lelaki yang baik,
dan mudah-mudahan kamulah yang terbaik.
Aku mencintaimu bukan karena alasan.
Tapi karena ketulusan.

Cinta itu....


Cinta bukan menuntut “aku ingin kamu seperti ini” tetapi mengerti “aku mencintaimu dengan apa adanya dirimu”

Cinta bukan bertanya “kamu di mana?” tapi mengabarkan “aku di sini”

Cinta bukanlah keegoisan rasa. Bukan yang megucap “bagaimana?” namun “aku mengerti”

Cinta itu berpendar. Menyatukan emosi dari kedua insan yang berkaitan.

Cinta itu emang sulit dimengerti,tpi percayalah cinta kedua insan itu akan menyatu dgn berulurnya waktu jika keduanya saling memaklumi.

Cinta bisa tumbuh karena pertemuan. Menatap wajah orang lama atau ketemu secara tiba-tiba.

Kamu udah bahagia sama dia. Aku juga ikut (pura-pura) bahagia di sini. :')

Kamu udah memilih, aku cuma bisa senyum walaupun dalem hati teramat sedih.

Kamu anggep aku ini apa? Seenaknya pergi tanpa ada sedikitpun salam perpisahan.

Terkadang sesuatu yang tampak elok di mata belum tentu akan dikenal atau diketahui oleh banyak orang.

Aku hanya bisa berdoa kelak kau akan menemukan seseorang yang sangat mencintaimu dan menyayangimu sepenuh hati.

Mengertikah kamu? Inginku yang sederhana ini. Aku menginginkan kamu.

Bukannya aku gak mau kamu bahagia, kadang masih gak rela aja kalo bukan aku yang jadi alesan bahagiamu. :'|

Kamis, 14 Februari 2013

TEORI MEMBACA EKSTENSIF




1.1     Pengertian Membaca dan Membaca Ekstensif

Hakikatnya membaca memiliki pengertian yang bermacam-macam. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia (dalam Wahyu Suryo, 2012) mengemukakan bahwa membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis dengan melisankan atau hanya di hati. Pengertian tersebut tidak jauh berbeda dengan yang dikemukakan oleh Wiryodijoyo (dalam Muakibatul dkk, 2011) bahwa membaca adalah proses untuk mendapatkan arti dari kata-kata tertulis.
Selain itu, Tampubolon (dalam Mikhael Ari, 2012) menyatakan bahwa membaca adalah kegiatan fisik dan mental untuk menemukan makna dari tulisan, walaupun dalam kegiatan itu terjadi proses pengenalan huruf-huruf. Dikatakan kegiatan fisik karena bagian-bagian tubuh, khususnya mata yang melakukannya. Dikatakan kegiatan mental karena bagian-bagian pikiran, khususnya presepsi dan ingatan yang terlibat.

Pertemuan itu

Sore itu, kala mendung memayungi langkahku, tak kusangka ku lihat sosok dirimu.
Dirimu yang jauh berbeda dari yang dulu. Mungkin memang jauh, yaa sangat jauh.
Masa lalu memang takkan habis jika kita jabarkan. namun tak kan pernah hilang dari ingatan.
Biarkan semua yang terjadi menjadi kenangan. kenangan yang takkan ku lupakan.
Meski mungkin tak sedikitpun kau hiraukan.
Aku hanya bisa berdiri, memandang senyummu yang begitu menggetarkan hatiku.
entah apa yang ku rasa. Atau mungkinkah aku telah gila?
Imajinasi yang terlalu melambung dan angan yang terlalu meninggi.
Aku tau, aku pun sadar. Aku telah jatuh.
Aku telah memilih jalan lain, yang mungkin tak akan mempertemukan kita kembali.
Namun semuanya karna kamu. Yaa .. awalnya dari kamu.
Dan masalhnya pun berasal dari kamu.
Kau bilang aku egois. memang aku memang egois.
Karna aku tak mau kau salahkan.
Ini jalanku, dan itu jalanmu, tak akan ada lagi ujung dari kedua jalan itu.
Semoga jalan itu akan sampai pada tujuannya.
Suatu hari nanti, jika Allah menghendaki.
Aku untuk bahagia, dan kamu begitu pula.
Tapi tidak untuk KITA.