Halaman

Sabtu, 13 April 2013

Outbond "Sedot Karet"

Permainan luar lapangan yang kami beri nama Sedot Karet ini adalah permainan kekompakan yang menggunakan alat sedotan dan karet gelang. Permainan ini merupakan permainan berkelompok. Satu kelompok terdiri dari 7 orang.  Satu orang sebagai pemula atau penaroh karet gelang ke sedotan, yaitu peserta nomor 1 pada gambar. Empat peserta berpasangan menjadi pemindah karet, nomor 2-5, dan dua peserta lain sebagai penerima karet, nomor 6 dan 7. Namun pemindahan karet ini dilakukan dengan cara yang unik.
Teknis permainan
Sebuah sedotan digigit oleh masing-masing peserta kecuali peserta nomor 1. Peserta nomor 2 dan 3 berbalik badan, saling membelakangi. Mereka membungkukkan badan dan saling memegang tangan satu sama lain melalui rongga kedua kaki mereka. Hal yang sama dilakukan pula oleh peserta nomor 4 dan 5 yang berada jauh dengan peserta nomor 2 dan 3. Peserta nomor 6 dan 7 tetap menggigit sedotan dengan sikap berdiri tegak menghadap ke arah peserta 4 dan 5.  Setelah permainan dinyatakan dimulai, peserta nomor 1 menggantungkan karet gelang ke sedotan yang digigit oleh peserta nomor 2 dan 3. Tugas peserta nomor 2 dan 3 adalah membawa karet gelang yang menggantung di sedotan dan menyerahkan ke peserta nomor 4 dan 5 tanpa melepaskan pegangan tangan mereka. Peserta nomor 4 dan 5 menerima karet gelang langsung dengan sedotan mereka dan membawanya ke peserta 6 dan 7 dengan teknis yang sama. Peserta nomor 6 dan 7 menerima karet gelang dengan sedotan mereka. Kegiatan tersebut terus berulang, sampai karet gelang terkumpul 20 buah.. Setelah semua terkumpul peserta berteriak SEDOT KARET SELESAI!!!

Kamis, 04 April 2013

Trouble in Love

Terkadang saat wanita sangat merindukan kekasihnya, sifatnya berubah.
Rasa pengertian yang biasanya tercurahkan, sedikit berkurang bahkan hilang sama sekali.
Yang ia rasakan bukanlah mengerti seseorang yang sedang sibuk dengan dunianya.
Namun, ia ingin dimengerti dengan semua rasa rindunya.
Wanita cenderung mengungkapkan apa yang ia rasakan lewat jejaring sosial.
Sebagian pria merasa tak suka dengan cara wanita seperti ini.
Sikap pria yang terlalu cuek dan tidak peka, membuat wanita lebih nyaman dengan curhat di dunia maya.
Banyak orang berpikir, "dunia tak perlu tahu, cukup kita dan Allah yang mengetahuinya".
namun wanita tak cukup dengan pernyataan itu. wanita lebih suka mengekpose.
mungkin mereka takut kehilangan orang yang ia cintai.
mereka ingin di akui dan mengakui. ITU PUNYAKU. kasarnya seperti itu.
Perbedaan pendapat itulah yang sering membuat pertengkaran.
Hal kecil yang akan menjadi besar bila terus dibiarkan.
Seperti benalu yang akan tumbuh jika tidak diberantas.
Bila pertengkaran itu muncul, lama-lama akan merusak pondasi sebuah hubungan.
Wanita memang lebih sensitif. Jika sudah marah, ia akan mencari-cari kesalahan sang pria.
Ia jarang mau mengalah. Yang ia inginkan hanya ingin dimengerti.
Di sinilah tugas sang pria. Pria harus sesabar mungkin mengontrol emosinya.
Kuncinya dengan menahan keegoisan, meredam salah satunya, bukan melawannya.
Mungkin jalan yang tepat adalah dengan mengalah, dan meminta maaf.
Itu jauh lebih baik untuk mempertahankan sebuah hubungan. :)

Rindu Akan Hadirmu (lagi)

Mungkin hanya lewat lagu ini akan kunyatakan rasa,
Cintaku padamu, rinduku padamu tak bertepi....

lantunan lagu tersebut menemani lamunku. Membawa anganku terbang jauh melayang.
Apa kabar dia di sana? sudahkah ia makan? atau sudahkah ia mandi? Pertanyaan bodoh.
Namun entah, semua pertanyaan itu muncul dalam benakku.
Sekecil apapun hal itu, aku tetap berusaha memikirkannya. KAMU..
Hal yang tak pernah membosankan adalah merindukanmu.
Entah seberapa besar rindu itu telah menumpuk. Namun aku tetap saja rindu rindu dan rindu.
Rindu akan senyummu, rindu akan hadirmu, rindu akan tawamu..
Berapa lama lagi aku harus berangan? Berapa lama lagi aku harus bermimpi?
Akankah mimpiku bisa jadi nyata. Aku hanya ingin satu hal, aku hanya ingin satu kesempatan.
PERTEMUAN.. itu yang aku mau..
semenit atau bahkan sedetik, aku mau dan aku menginginkannya.
Mungkin memang itu tak akan menghapus rinduku padamu. Namun, setidaknya cukup untuk kekuatanku.
Kekuatan untuk melanjutkan cerita tentang Kita.
Kekuatan untuk menunggu kita bersatu dalam ikatan yg Suci,,
Pernikahan yang aku dambakan.
bersama orang yg tepat, dan itu semoga KAMU :*

Peran Kepramukaan dalam Pendidikan Karakter Bangsa



MAKALAH PENGANTAR PENDIDIKAN
“PERAN KEPRAMUKAAN DALAM PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA”
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan


Pembimbing :
SOPINGI M.Pd

Penulis :
RYAN YULI PURNAMI
(120211413470)
Offering B

PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2013

KATA PENGANTAR
            Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah melimpahkan rahmad, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga saya selaku penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “PERAN KEPRAMUKAAN DALAM PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA” ini tepat waktu.
            Terselesaikannya makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
  1. Bapak Sopingi M.Pd selaku dosen mata kuliah Pengantar Pendidikan yang telah bersedia memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga makalah ini dapat selesai dengan baik.
  2. Semua pihak yang telah memberikan motivasi dan berbagai bantuan, sehingga menunjang terselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan, agar penulis dapat memperbaiki makalah selanjutnya.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Malang, Maret 2013
                                                                                     

Tim Penyusun