Halaman

Sabtu, 11 Mei 2013

Artikel "Kemanakah Pancasila Pergi?"




Abstraksi
            Bagi bangsa Indonesia, tidak diragukan lagi kebenaran dan ketetapan Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara, namun jiwa dan semangat Pancasila tersebut masih belum mendarah daging dalam seluruh tubuh bangsa Indonesia umumnya. Hal ini terbukti pada keyakinan itu baru tampak dan berwujud ketika sudah terjadi penyelewengan  atau penyimpangan terhadap nilai-nilai Pancasila. Penghianatan-penghianatan terhadap kepribadian Pancasila inilah yang menjadi sumber malapetaka bagi bangsa dan negara ini. Berbagai penyimpangan tersebut, sangat tidak mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia yang dulunya di cita-citakan para pendiri bangsa. Kemana pancasila itu pergi?
Kata Kunci : Pancasila, nilai, penyimpangan.

Hubungan Psikologi Gestalt dan Kritik Ganzeit



Psikologi Gestalt :
Psikologi Gestalt merupakan salah satu aliran psikologi yang mempelajari suatu gejala sebagai suatu keseluruhan atau totalitas, data-data dalam psikologi Gestalt disebut sebagai phenomena (gejala). Phenomena adalah data yang paling dasar dalam Psikologi Gestalt. Dalam hal ini Psikologi Gestalt sependapat dengan filsafat phenomonologi yang mengatakan bahwa suatu pengalaman harus dilihat secara netral. Dalam suatu phenomena terdapat dua unsur yaitu obyek dan arti. Obyek merupakan sesuatu yang dapat dideskripsikan, setelah tertangkap oleh indera, obyek tersebut menjadi suatu informasi dan sekaligus kita telah memberikan arti pada obyek itu.
Psikologi gestalt berlawanan dengan psikologi analitis.
Keseluruhan---bagian---keseluruhan

Hubungan psikologi Gestalt dengan kritik Ganzeit
Hubungan psikologi gestalt dan kritik ganzheit adalah fungsional. Beberapa prinsip Gestalt yang dimanfaatkan oleh kritik Ganzeit adalah
1.      Fungsi psikologis (Leuwis)
2.      Keseluruhan (totalitas)
·         Dalam hal ini Psikologi Gestalt sependapat dengan filsafat phenomonologi yang mengatakan bahwa suatu pengalaman harus dilihat secara netral. Pandangan tersebut memengaruhi kritik ganzheit bahwa seseorang menghayati karya seni sebenarnya sedang melakukan pertemuan. Suatu partisipasi aktif dari kritikus terhadap karya seni yang dihadapinya. Mula-mula tanpa konsepsi, aprioro apapun, sang kritikus membiarkan karya seninya secara merdeka berbicara sendiri.Kemudian terjadilah dialog, sebuah pertemuan , interferensi dinamis antara kedua subjek yang hidup dan merdeka itu.
·         Prinsip fungsi psikologi gestalt dimanfaatkan oleh kritik ganzheit dalam hal perlakuan karya sastra sama majemuknya dengan kritikus sendiri. Itulah sebabnya karya seni tidak semata-mata sebagai objek tetapi subjek. Dua unsur yang berperan dalam proses pertemuan itu ialah kritikus sebagai manusia penghayat yang memiliki segala macam pengalaman pribadi dan latar belakang kebudayaan yang unik, di sisi lain karya seni (sastra) yang dihayati itu merupakan hasil tanggapan si seniman penciptanya terhadap sesuatu, dia juga penuh dengan pengalaman-pengalaman subjektif si penciptanya.
·         Totalitas dalam kritik ganzheit adalah dengan melihat dari segala segi.