1.1
Pengertian Membaca dan Membaca Ekstensif
Hakikatnya
membaca memiliki pengertian yang bermacam-macam. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa Indonesia (dalam Wahyu Suryo, 2012) mengemukakan bahwa
membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis dengan
melisankan atau hanya di hati. Pengertian tersebut tidak jauh berbeda dengan
yang dikemukakan oleh Wiryodijoyo (dalam Muakibatul dkk, 2011) bahwa membaca
adalah proses untuk mendapatkan arti dari kata-kata tertulis.
Selain
itu, Tampubolon (dalam Mikhael Ari, 2012) menyatakan bahwa membaca adalah
kegiatan fisik dan mental untuk menemukan makna dari tulisan, walaupun dalam
kegiatan itu terjadi proses pengenalan huruf-huruf. Dikatakan kegiatan fisik
karena bagian-bagian tubuh, khususnya mata yang melakukannya. Dikatakan
kegiatan mental karena bagian-bagian pikiran, khususnya presepsi dan ingatan
yang terlibat.
Pada
prinsipnya, membaca bukan sekedar memahami isi dari bacaan, tetapi ada proses
intelektual dan emosional. Oleh karena itu, membaca dapat dikatakan sebagai
proses pengolahan bacaan secara kritis dan kreatif dengan tujuan memperoleh
pemahaman secara menyeluruh dan mendalam tentang isi bacaan.
Lantas apa pengertian membaca
ekstensif? Broughton dan Rivers (dalam Muakibatul dkk, 2011) mendefinisikan
membaca ekstensif sebagai kegiatan yang terpusat pada aspek atau pokok
persoalan tertentu dalam bacaan. Selain itu, masih dalam buku yang sama,
Bamford (2000) menyatakan bahwa membaca ekstensif berarti membaca cepat “buku
demi buku”. Pandangan ini sama dengan yang dikemukakan oleh Adityarini Kusumaningtyas
(2011) bahwa membaca ekstensif adalah membaca untuk kesenangan dengan
penekanan pada pemahaman umum.
Dari berbagai pengertian di atas, dapat
disimpulkan bahwa membaca
ekstensif berarti membaca secara luas. membaca ekstensif adalah kegiatan
membaca yang biasanya dilaksanakan di luar kelas untuk memperoleh informasi
sebanyak-banyaknya tentang persoalan tertentu dalam berbagai macam bacaan.
1.2
Karakteristik Membaca Ekstensif
Membaca
Ekstensif memiliki beberapa karakteristik. Dalam Adityarini Kusumaningtyas (2011) disebutkan bahwa
karakteristik membaca ekstensif meliputi :
a.
Membaca sebanyak-banyaknya wacana tulis,
b.
Topik
dan bentuk wacana bervariasi,
c.
Pembaca
memilih apa yang ingin dibaca,
d.
Tujuan
pembaca berkaitan dengan kesenangan,
e.
Dalam
membaca ekstensif akan terjadi penguatan diri sendiri,
f.
Pembaca
membuat jurnal apa yang telah dibaca dan bagaimana komentar terhadap yang
dibaca,
g.
Bersifat
individual dan bersifat membaca senyap (dalam hati),
h.
Aspek
kebahasaan tidak menjadi penghalang pemahaman,
i.
Kecepatan
membaca sedang (tidak cepat dan tidak lambat),
j.
Menggunakan
teks yang tidak terlalu sulit,
k.
Pembaca
tidak diberi tes setelah membaca, tetapi hanya memberikan respon personal
(komentar) terhadap apa yang dibaca,
l.
Membaca
ekstensif membantu pembaca untuk mengenali beberapa fungsi teks dan cara
pengorganisasian teks.
Nampaknya
pandangan tersebut tidak jauh berbeda dengan yang dikemukakan Day dan Bamford
(dalam Muakibatul dkk, 2011) yang menyebutkan bahwa membaca ekstensif memiliki
beberapa karakteristik sebagai berikut.
a.
Siswa membaca sebanyak-banyaknya bacaan. Ini
bisa dilakukan di luar kelas.
b.
Materi bacaan bervariasi, misalnya tingkat
keluasan topiknya, sehingga akan menuntut adanya alasan dan cara yang berbeda
dalam membacanya.
c.
Siswa dapat memilih bacaan yang diinginkan dan
mereka memiliki kebebasan untuk berhenti membaca sehingga akan memperoleh
kesenangan dalam membaca.
d.
Tujuan membaca selalu dikaitkan dengan
kesenangan, informasi, dan pemahaman umum. Tujuan membaca ditentukan oleh
hakikat materi dan kesenangan siswa.
e.
Membaca adalah kepuasan untuk diri sendiri.
Boleh diikuti atau tidak diikuti adanya latihan-latihan sebagai tindak lanjut
setelah membaca.
f.
Materi bacaan sebaiknya tidak melebihi
kompetensi linguistik siswa, terutama hal yang berkaitan dengan istilah-istilah
kosakata dan tatabahasa. Kosakata yang jarang digunakan dalam bacaan akan
mengakibatkan anak-anak berhenti membaca dan membuat kecepatan membacanya
terganggu.
g.
Kegiatan membaca dilakukan secara individual dan
diam, dilakukan sendiri, biasanya di luar kelas, dan siswa berhak menentukan
kapan dan dimana harus membaca.
h.
Kecepatan membaca diperlukan dalam membaca
ekstensif.
i.
Guru berorientasi pada siswa untuk menentukan
tujuan program membacanya, menjelaskan metodologi, mengikuti setiap kegiatan
membaca siswa, dan membantu siswa untuk mencapai program yang telah mereka
tentukan sendiri.
j.
Guru berperan sebagai model untuk siswa dalam
membaca dengan menghidupkan suasana kelas menjadi komunitas baca, demonstrasi
kegiatan membaca sehingga dapat menjadikan model siswa sebagai pembaca, dan
berikan reward bagi mereka yang membaca.
Dari
beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik membaca
ekstensif meliputi :
a.
Membaca sebanyak-banyaknya bacaan,
b.
Materi bacaan bervariasi,
c.
Pembaca bebas memilih bacaan,
d.
Pembaca memperoleh kesenangan dan kepuasan diri,
e.
Bersifat individual dan membaca di dalam hati,
f.
Diperlukan kecepatan dalam membaca,
g.
Pembaca tidak akan diberi tes setelah membaca,
tetapi hanya memberikan komentar terhadap apa yang telah dibaca.
1.3
Tujuan Membaca Ekstensif
Menurut Harris dan Sipay (dalam Muakibatul dkk, 2011), tujuan
membaca ekstensif adalah mengembangkan kebiasaan membaca. Sementara itu, masih
dalam buku yang sama, Day dan Bamford (2000) mengatakan bahwa membaca ekstensif
bertujuan tidak hanya membantu siswa belajar membaca, tetapi juga membantu
mereka untuk dapat menikmati bacaan. Nampaknya pendapat tersebut senada dengan
pendapat yang dikemukakan oleh Palmer (dalam Muakibatul dkk, 2011) bahwa
membaca ekstensif bertujuan membiasakan siswa pada dunia nyata untuk memperoleh
kesenangan dan informasi. Selain itu, Richards, Platt (dalam Muakibatul dkk,
2011) mengatakan bahwa membaca ekstensif bertujuan mengembangkan kebiasaan
membaca yang baik, membangun pengetahuan dari kosakata dan struktur, dan
mendorong minat baca atau kesukaan membaca.
Selain itu, Muakibatul dkk
(2011), mengatakan bahwa tujuan membaca ekstensif meliputi :
1.
Memperoleh
informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber bacaan,
2.
Meningkatkan
kemahiran membaca, terutama kelancaran dan keefektifan membaca,
3.
Mengembangkan
kebiasaan membaca,
4.
Membangun
pengetahuan dari kosakata atau struktur,
5.
Memperoleh
kesenangan (kenikmatan) dari bacaan, dan
6.
Meningkatkan
minat baca.
Dari beberapa pendapat di
atas dapat disimpulkan bahwa membaca ekstensif dilakukan dalam rangka
menumbuhkan kesenangan dan kemauan membaca beragam wacana tulis dalam bahasa
target (bahasa yang sedang dipelajari). Dengan membaca ekstensif seseorang
dapat meningkatkan kemampuan dan minat bacanya.
DAFTAR PUSTAKA
Ermawan, Mikhael Ari. 2012. Aspek Membaca :
Pengertian Jenis Tahap Perkembangan, (Online). (http://ariermawan.blogspot.com/2012/03/1.html)
diakses pada tanggal 17 Januari 2013 pukul 12. 40
Hasanah, Muakibatul, Nurchasanah, dan S. Ch.
Hamidah. 2011. Membaca Ekstensif : Teori, Praktik, dan Pembelajarannya. Jakarta
: Pustaka Kaiswaran
Kusumaningtyas, Adityarini. 2011. Membaca
Ekstensif, (Online) (http://anggrek-kamboja.blogspot.com/2011/08/membaca-ekstensif.html#more)
diakses pada tanggal 18 Januari 2013 pukul 17.20
Suryo, Wahyu. 2012. Pengertian, Jenis dan
Tujuan Membaca, (Online). (http://s-surya62.blogspot.com/2012/05/pengertian-jenis-dan-tujuan-membaca.html)
diakses pada tanggal 17 Januari 2013 pukul 12.35
Tidak ada komentar:
Posting Komentar