Teks Anekdot
Anekdot
ialah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya
mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya.
Ada pengertian lain bahwa anekdot dapat merupakan cerita rekaan yang tidak
harus didasarkan pada kenyataan yang terjadi di masyarakat. Yang menjadi
partisipan atau pelaku di dalamnya pun tidak harus orang penting.
Selain
itu, teks anekdot juga dapat berisi peristiwa-peristiwa yang membuat jengkel
atau konyol, pengalaman yang tidak biasa bagi partisipan yang mengalaminya. Perasaan jengkel dan
konyol seperti itu merupakan krisis yang ditanggapi dengan reaksi dari
pertentangan antara nyaman dan tidak nyaman, puas dan frustrasi, serta tercapai
dan gagal. Pengalaman yang tidak biasa tersebut
disampaikan kepada orang lain dengan tujuan untuk menghibur si pembaca.
Teks anekdot pada umumnya terdiri
dari 5 bagian. 5 bagian itu antara lain abstract, orientation, crisis,
reaction, dan coda. Abstrak adalah bagian di awal paragraf yang berfungsi
memberi gambaran tentang isi teks. Biasanya bagian ini menunjukkan hal unik
yang akan ada di dalam teks. Orientasi adalah bagian yang menunjukkan awal
kejadian cerita atau latar belakang bagaimana peristiwa terjadi. Biasanya
penulis bercerita dengan detil di bagian ini. Krisis adalah bagian dimana
terjadi hal atau masalah yang unik atau tidak biasa yang terjadi pada si
penulis atau orang yang diceritakan.Reaksi adalah bagian bagaimana cara penulis
atau orang yang ditulis menyelesaikan masalah yang timbul di bagian crisis
tadi. Coda merupakan bagian akhir dari cerita
unik tersebut. Bisa juga dengan memberi kesimpulan tentang kejadian yang
dialami penulis atau orang yang ditulis.
KUHP DALAM ANEKDOT
Seorang
dosen fakultas hukum suatu universitas sedang memberikan kuliah hukum pidana.
Suasana kelas biasa-biasa saja.
Saat
sesi tanya-jawab tiba, Ali bertanya kepada pak dosen. “Apa kepanjangan KUHP,
Pak?” Pak dosen tidak menjawab sendiri, melainkan melemparkannya kepada Ahmad.
“Saudara Ahmad, coba dijawab pertanyaan Saudara Ali tadi,” pinta pak dosen.
Dengan tegas Ahmad menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara, Pak …!”
Mahasiswa
lain tentu tertawa, sedangkan pak dosen hanya menggelenggelengkan kepala seraya
menambahkan pertanyaan kepada Ahmad, “Saudara Ahmad, dari mana Saudara tahu
jawaban itu?” Dasar Ahmad, pertanyaan pak dosen dijawabnya dengan tegas,
“Peribahasa Inggris mengatakan pengalaman adalah guru yang terbaik, Pak …!”
Semua mahasiswa di kelas itu tercengang. Mereka berpandang-pandangan. Lalu, mereka
tertawa terbahak-bahak.
Gelak
tawa mereda. Kelas kembali berlangsung normal.